Click this!!!

Postingan Terbaru


Rabu, 05 Desember 2012

Seputar Kesalahan Mendidik Anak

Oleh Syerli Yenita
Diterbitkan di Harian Singgalang Minggu pada tanggal 13 Maret 2011

Kenakalan remaja saat ini telah mencapai pada titik yang mengkhawatirkan. Pergaulan bebas, kecanduan obat terlarang dan bahkan tindak kekerasan sudah banyak dilakukan oleh anak-anak. Faktor lingkungan memang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap fenomena tersebut. Tetapi orang tualah yang paling bertanggung jawab atas kerusakan moral anak-anak mereka.
Memang, tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya rusak. Tetapi pola pendidikan yang salah barangkali menjadi penyebab utamanya.
Menjadi orang tua berarti sekaligus menjadi tenaga pendidik bagi anak-anak kita. Pendidikan yang paling penting dan menentukan adalah dimulai dari keluarga. Keluarga adalah lingkungan kecil dimana sang buah hati belajar banyak hal dari dasar dan cenderung meniru apapun yang dicontohkan di dalam keluarga. Oleh karena itu, disinilah peran orang tua, dituntut untuk tidak lalai dalam mendidik anaknya. dengan berbagai perkembangan yang terjadi saat ini, pengasuhan anak menghadapi tantangan yang cukup besar. Yang paling mendasar harus diubah adalah cara orangtua berbicara atau berkomunikasi dengan anak-anak mereka. Karena kunci utama terjalinnya hubungan orangtua dan anak adalah lewat komunikasi.
Yayasan Kita dan Buah Hati menyebutkan bahwa kesalahan dalam mendidik anak disebabkan karena pola mendidik orang tua yang salah. Orang tua cenderung menggunakan 12 gaya populer dalam mendidik. 12 gaya populer itu antara lain memerintah, menyalahkan, meremehkan, memberi cap, mengancam, menasehati, membohongi, menghibur, mengkritik, menyindir dan menganalisa.
Orang tua cenderung berada di posisi yang superior dari anak ketika anak bersikap tak patuh atau berbuat kesalahan. Semua itu dilakukan, berharapa agar anak mengetahui kesalahan yang telah dilakukannya. Berbicara dengan nada keras dan intonasi yang tinggi dianggap sebagai cara mendidik yang paling ampuh. Beberapa orang tua yang awam bahkan tak sega-segan menggunakan cara kekerasan untuk memberi pelajaran terhadap anak-anak mereka. Padahal tindakan itu hanya akan membuat hubungan keduanya semakin menjauh.
Itu akan lebih diperburuk lagi apabila anak-anak lebih memilih orang lain dan lingkunagan luar sebagai pelarian untuk menyampaikan aspirasi mereka. Bahayanya, mereka akan terlibat dalam pergaulan bebas, kecanduan obat-obat terlarang, ikut geng-geng-an dsb. Sedikit anak yang mendapatkan efek positif dari pelarian mereka. Untuk menyikapinya, hendaklah orang tua mulai merubah pola pendidikan mereka sejak anak di usia dini. Karena rumah merupakan sekolah pertama bagi seorang anak.
Adapun yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk tetapp bisa menjaga hubungan baik dengan anak sekaligus memberikan pendidikan, cukup dilakukan dengan cara yang sederhana. Selalu menunjukkan rasa kasih sayang terhadap anak. Tidak memenuhi semua permintaan si anak. Selalu menggunakan bahasa yang positif dan intonasi yang lembut ketika anak berbuat kesalahan. Memahami perasaan si anak dan menjadi pendengar aktif buat mereka. Melakukan pendekatan emosional lewat sentuhan dan ucapan agar anak merasa mereka ada di tengah-tengah keluarga dan mendapatkan perlindugan.
Yang terakhir adalah tetap tawakkal. Selalu berdo’a, semoga Allah SWT memberikan kita kemampuan menjadi orang tua yang baik dan berguna dalam mendidik anak-anak yang shalih/shalihah, sehat dan cerdas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. FLP Sumbar: Seputar Kesalahan Mendidik Anak . All Rights Reserved
Template modify by Creating Website. Remodified by Aini