Oleh Syerli
Yenita
Diterbitkan di Harian Singgalang Minggu pada tanggal 13 Maret 2011
Kenakalan
remaja saat ini telah mencapai pada titik yang mengkhawatirkan. Pergaulan
bebas, kecanduan obat terlarang dan bahkan tindak kekerasan sudah banyak
dilakukan oleh anak-anak. Faktor lingkungan memang memiliki pengaruh yang cukup
besar terhadap fenomena tersebut. Tetapi orang tualah yang paling bertanggung
jawab atas kerusakan moral anak-anak mereka.
Memang, tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya rusak. Tetapi pola pendidikan yang salah barangkali menjadi penyebab utamanya.
Memang, tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya rusak. Tetapi pola pendidikan yang salah barangkali menjadi penyebab utamanya.
Menjadi
orang tua berarti sekaligus menjadi tenaga pendidik bagi anak-anak kita.
Pendidikan yang paling penting dan menentukan adalah dimulai dari keluarga.
Keluarga adalah lingkungan kecil dimana sang buah hati belajar banyak hal dari
dasar dan cenderung meniru apapun yang dicontohkan di dalam keluarga. Oleh
karena itu, disinilah peran orang tua, dituntut untuk tidak lalai dalam
mendidik anaknya. dengan berbagai perkembangan yang terjadi saat ini,
pengasuhan anak menghadapi tantangan yang cukup besar. Yang paling mendasar
harus diubah adalah cara orangtua berbicara atau berkomunikasi dengan anak-anak
mereka. Karena kunci utama terjalinnya hubungan orangtua dan anak adalah lewat
komunikasi.
Yayasan
Kita dan Buah Hati menyebutkan bahwa kesalahan dalam mendidik anak disebabkan
karena pola mendidik orang tua yang salah. Orang tua cenderung menggunakan 12
gaya populer dalam mendidik. 12 gaya populer itu antara lain memerintah,
menyalahkan, meremehkan, memberi cap, mengancam, menasehati, membohongi,
menghibur, mengkritik, menyindir dan menganalisa.
Orang
tua cenderung berada di posisi yang superior dari anak ketika anak bersikap tak
patuh atau berbuat kesalahan. Semua itu dilakukan, berharapa agar anak
mengetahui kesalahan yang telah dilakukannya. Berbicara dengan nada keras dan
intonasi yang tinggi dianggap sebagai cara mendidik yang paling ampuh. Beberapa
orang tua yang awam bahkan tak sega-segan menggunakan cara kekerasan untuk
memberi pelajaran terhadap anak-anak mereka. Padahal tindakan itu hanya akan
membuat hubungan keduanya semakin menjauh.
Itu
akan lebih diperburuk lagi apabila anak-anak lebih memilih orang lain dan
lingkunagan luar sebagai pelarian untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Bahayanya, mereka akan terlibat dalam pergaulan bebas, kecanduan obat-obat
terlarang, ikut geng-geng-an dsb. Sedikit anak yang mendapatkan efek positif
dari pelarian mereka. Untuk menyikapinya, hendaklah orang tua mulai merubah
pola pendidikan mereka sejak anak di usia dini. Karena rumah merupakan sekolah
pertama bagi seorang anak.
Adapun
yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk tetapp bisa menjaga hubungan baik
dengan anak sekaligus memberikan pendidikan, cukup dilakukan dengan cara yang
sederhana. Selalu menunjukkan rasa kasih sayang terhadap anak. Tidak memenuhi
semua permintaan si anak. Selalu menggunakan bahasa yang positif dan intonasi
yang lembut ketika anak berbuat kesalahan. Memahami perasaan si anak dan
menjadi pendengar aktif buat mereka. Melakukan pendekatan emosional lewat
sentuhan dan ucapan agar anak merasa mereka ada di tengah-tengah keluarga dan
mendapatkan perlindugan.
Yang
terakhir adalah tetap tawakkal. Selalu berdo’a, semoga Allah SWT memberikan
kita kemampuan menjadi orang tua yang baik dan berguna dalam mendidik anak-anak
yang shalih/shalihah, sehat dan cerdas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar